Minggu, 01 Juni 2008

AsmA

Pengertian penyakit asma

Asma adalah penyakit peradangan saluran nafas kronik akibat terjadinya peningkatan kepekaan saluran nafas terhadap berbagai rangsangan.

Jadi Penyakit asma ini disebabkan oleh rangsangan dan terjadinya peradangan di saluran pernapasan kronik.
Biasanya penderita yang peka, hal ini akan menyebabkan munculnya serangan batuk, bunyi mengi, banyak dahak, sesak nafas, dan rasa tidak enak di dada terutama pada malam hari atau menjelang pagi. Belum diketahui secara pasti mengapa pada sebagian orang saluran nafasnya meradang dan pada sebagian lain normal.
Banyak kasus-kasus penyakit asma di masyarakat yang tidak terdiagnosis, yang sudah terdiagnosis pun belum tentu mendapatkan pengobatan secara baik. Belum lagi masalah biaya pengobatan, absennya dari sekolah atau kerja, gangguan aktivitas sosial serta pengaruh sakitnya terhadap orang-orang yang berhubungan dengan penderita penyakit asma.
Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyakit asma mempunyai banyak faktor penyebab, dimana yang paling sering karena faktor atopi atau alergi. Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain.


2.2 Jenis-jenis Asma
Terdapat dua jenis asma, yaitu :
2.2.1 Asma Atopik
Asma ini merupakan sifatnya keturunan, maka asma atopik cendrung diturunkan dalam keluarga. Jenis atopik ini beraneka ragam dan beberapa individu sangat pekak terhadap jenis alergi ini. Penderita asma ini biasanya disebabkan oleh debu rumah/serbuk sari.
2.2.2 Asma non- Atopik
Asma ini cendrung timbul setelah setelah masa kanak kanak. Individu asma ini tidak memiliki alergen yang khas dan nyata, serangan ini berlangsung lama hingga membutuhkan pengobatan terus menerus dengan obat-obatan manjur.

2.3 Gejala penyakit asma
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi mengi ataupun bengek disertai batuk edan sesak napas. Ketika penderita menghembuskan nafas yang disertai suara mengi. Dilain waktu, Suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap.
Pertama kali penderita merasakan sesak nafas, batuk dan rasa sesak di dada. Serangan itu bisa berlangsung dalam beberapa menit atau sampai berjam-jam bahkan sampai beberapa hari.
Gejala pada anak-anak bisa berupa gatal gatal di dada atau dileher. Batuk kering dimalam hari atau melakukan olah raga bisa merupakan salah satu gejalanya. Selam serangan asma terjadi penderita biasanya banyak mengelurkan keringat.

2.4 Faktor penyebab asma
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

2.5 Pengobatan
mengetahui obat-obat asma, baik kegunaan maupun efek sampingnya. Terdapat dua jenis obat asma yaitu, obat-obat kerja cepat untuk mengatasi dengan segera serangan sesak nafas (reliver), dan obat-obat pencegahan jangka lama, untuk mengatasi peradangan saluran nafas (preventer/controller). Yang termasuk obat reliver adalah obat-obat bronkodilator kerja cepat seperti, salbuterol Albuterol, metaproterenol, terbutaline, dan procaterol. Selain itu, obat golongan anti cholinergik, teofilin kerja cepat, suntikan adrenalin atau epinefrin juga dapat dijadikan pilihan.
Penelitian para ahli belakangan ini menyebutkan bahwa peradangan yang kronik dapat merubah struktur dinding saluran nafas, sehingga menyebabkan remodelling pada dinding saluran nafas.

Karena itu, pengobatan pencegahan jangka lama sangat dianjurkan. Obat pencegahan jangka lama yang dapat dipakai adalah kortikosteroid, cromoglycate, nedcromil, agonis B2 kerja lama, teofilin lepas lambat, dan leukotrien. Dari semua jenis obat yang tersedia, pemakaian obat inhalasi lebih diutamakan mengingat efeknya yang cepat, dosis yang kecil dan efek samping yang minimal meskipun diberikan dalam jangka panjang.